Dalam rangka meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru maka pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2022 dilaksanakan pelatihan PKBA bertempat di SDN 2 Sindangkasih yang diikuti kepala sekolah dan 3 oarang guru.
Pendekatan berbasis aset (Asset Based Thinking) merupakan sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer. Beliau merupakan seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.
Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, pendekatan ini mengajak kita untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja serta apa yang menjadi inspirasi dan apa yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Karakteristik Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset
Berikut ini karakteristik pendekatan pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA).
Menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia.
Memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan.
Menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna.
Menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.
Berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas.
Berikut ini beberapa poin penting yang dapat menjadi kesimpulan dalam topik ini, yaitu :
Pengembangan komunitas berbasis aset Menciptakan perubahan yang positif mulai dari sebuah perbincangan sederhana. Hal ini merupakan cara bagaimana manusia selalu berpikir bersama dan mencetuskan/memulai suatu tindakan.
Suasana yang menyenangkan harus merupakan salah satu prioritas tinggi dalam setiap upaya membangun sekolah.
Faktor utama dalam perubahan yang berkelanjutan adalah kepemimpinan lokal dan pengembangan dan pembaharuan kepemimpinan itu secara terus menerus.
Titik awal perubahan selalu pada perubahan pola pikir (mindset) dan sikap yang positif.